Ibadah
Thawaf ini ada dua yaitu: Thawaf Haji dan Thawaf Umrah.
Thawaf
dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di hajar Aswad juga.
Saat
melakukan Thawaf , Baitullah ( Ka’bah ) harus berada disamping kiri orang yang
Thawaf, dengan kata lain melakukan putaran thawaf dengan putaran kiri ( berlawanan
dengan arah jarum jam ).
Ketujuh
putaran Thawaf harus diselesaikan / dilakukan dalam satu waktu, dalam arti
tanpa jeda diantara putaran Thawaf kecuali karena keadaan darurat. Jika
terdapat jeda bukan dikarenakan Udzur, maka Thawaf tidak sah dan harus diulang
dari awal. Mulai dari putaran pertama walaupun tadi sudah enam
putaran.
TATA CARA
MELAKUKAN TAWAF
- Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dengan memilih diantar cara berikut:
- Taqlil ( mengecup ) Hajar Aswad
- Istilam ( menjamah, mengusap ) Hajar Aswad boleh dengan tangan atau tongkat, kemudian dikecup.
- Isyarat tangan ( seperti melambai ) dan tangan tidak perlu dikecup.
- Istilam dan Taqlil sekaligus sambil membaca: BISMILLAH WALLAHU AKBAR
- “Dengan menyebut Nama Allah , Allah Maha Besar” ( Ibn Asakir )
- Selanjutnya hadap kanan dan mulailah mengelilingi Ka’bah sampai tujuh kali putaran.
- Bagi laki-laki, tiga putaran pertama dilakukan dengan berlari-lari kecil ( Raml ) jika memungkinkan, dan sisa putaran lainnya dengan berjalan biasa. Bagi wanita tidak ada lari-lari kecil, cukup berjalan biasa.
- Setiap sampai dirukun Yamani, kalau bisa diusap tanpa dikecup dan tidak ada isyarat, terus berjalan kearah Hajar Aswad, sambil berdo’a:
RABBANA AATINA FIDDUN YA HASANAH,
WAFIL AKHIRATI HASANAH WAQINA ADZABANNAR
“Ya Allah,
berikanlah kebaikan di duina dan berikan kami kebaikan di akhirat, dan
hindarkan kami dari siksa neraka”
(HR. Ahmad dan Abu Daud)
7. Setelah sampai Hajar Aswad lakukan seperti pada
permulaan.
8. Setelah selesai 7 Putaran lalu menuju maqam ibrahim
SHALAT DIBELAKANG MAQAM IBRAHIM
SHALAT DIBELAKANG MAQAM IBRAHIM
Bila tujuh putaran Thawaf telah
selesai, berjalanlah kebelakang maqam Ibrahim mencari tempat untuk shalat dua
raka’at.
Ketika melintas di maqam Ibrahim,
bacalah:
WAT TAKHIDZU MIM
MAQAMI IBRAHIMA MUSHALLA
“Dan jadikanlah oleh kalian sebagian
dari maqam Ibrahim itu tempat shalat”
( HR. Muslim )
Setelah mendapat tempat dibelakang
maqam Ibrahim, kalau tidak mendapatkanya bisa dimana saja yang penting masih di
Masjidil Haram, lakukanlah shalat dua raka’at. Raka’at pertama membaca Al-Fatihah
+ Al-Kafirun, raka’at kedua membaca surat Al-Fatihah+Al-Ikhlas dengan Jahr
(dikeraskan bacannya). Bagi wanita, cukup
didengar sendiri.
Kembali ke Hajar
Aswad
Seusai shalat,
kembali ke Hajar Aswad untuk Taqbil, Istilam, atau Isyarat, sambil membaca:
BISMILLAHI ALLAHU
AKBAR
“Dengan menyebut Nama
Allah, Allah yang Maha Besar”
Menuju
tempat AIR ZAM ZAM untuk minum dan mengisi wadah air minum dengan air zamzam Selanjutnya
pergi ketempat SA’I
BEBERAPA KESALAHAN DALAM TAWAF
Ada beberapa kesalahan yang sering
dilakukan oleh sebagian jama’ah haji, diantaranya:
- Memulai thawaf sebelum Hajar Aswad, sedang yang wajib haruslah dimulai dari Hajar Aswad.
- Thawaf didalam Hijr Ismail. Itu berarti ia tidak mengelilingi Ka’bah, tapi hanya sebagiannya saja, karena Hijr Ismail termasuk Ka’bah, maka dengan demikian thawafnya tidak sah (batal).
- Raml (berjalan cepat) pada seluruh putaran yang tujuh. Padahal Raml itu hanya dilakukan pada tiga putaran pertama dan itupun tertentu dalam Thawaf Qudum saja.
- Berdesak-desakan untuk dapat mencium Hajar Aswad, dan kadang-kadang sampai pukul-memukul dan saling mencaci maki. Hal itu tidak boleh, karena dapat menyakiti sesama muslim, disamping memaki dan memukul antar sesama muslim itu dilarang kecuali dengan jalan yang dibenarkan agama.
- Tidak mencium Hajar Aswad sebenarnya tidak membatalkab thawaf, thawafnya tetap sah sekalipun tidak menciumnya. Maka cukuplah dengan berisyarat (melambaikan tangan) dan bertakbir disaat berada sejajar dengan Hajar Aswad, walaupun dari jauh.
- Mengusap-usap Hajar Aswad dengan maksud untuk mendapatkan barokah dari batu itu. Hal ini adalah bi’ah, tidak mempunyai dasar sama sekali dalam syariat Islam. Sedang menurut tuntunan Rasullullah Shallallahu alaihi wa Sallam cukup dengan menjamah dan menciumnya saja. Itupun kalau memungkinkan.
- Menjamah seluruh pojok Ka’bah, bahkan kadang-kadang menjamah dan mengusap-usap seluruh dindingnya. Padahal Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah menjamah bagian-bagian Ka’bah kecuali Hajar Aswad dan RukunYamani saja.
- Menentukan
do’a khusus untuk setiap putaran thawaf. Karena hal itu takpernah
dilakukan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Adapun yang beliau
lakukan setiap melawati Hajar Aswad adalah bertakbir. Pada setiap akhir
putaran antara Hajar Aswad dan Rukun Yamani beliau membaca:
RABBANA AATINA FIDDUN YA HASANAH,WAFIL AKHIRATI HASANAH WAQINA ADZABANNAR
“Ya Allah, berikanlah kebaikan di duina dan berikan kami kebaikan di akhirat, dan hindarkan kami dari siksa neraka”(HR. Ahmad dan Abu Daud)
- Mengeraskan suara pada waktu thawaf sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian jama’ah atau para muthawwif yang dapat mengganggu orang lain yang juga melakukan thawaf.
- Mengeraskan suara pada waktu thawaf sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian jama’ah atau para muthawwif yang dapat mengganggu orang lain yang juga melakukan thawaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar