Bagaimanakah
bacaan Talbiyah yang benar dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam? Kapan bacaan
Talbiyah dalam haji dan umrah berhenti?
Jawaban
Bacaan
Talbiyah yang benar dari Nabi adalah
Labbaika Allaahumma labbaika, labbaika laa
syariika laka labbaika,
innal hamda wan ni'mata laka wal mulka laa syariika
laka.
(Ditakhrij
oleh Al-Bukhori dalam kitab Al-Hajj,bab "At-Talbiyah",[1549] dan
Muslim dalam kitab Al-Hajj, bab "At-Talbiyah wa Shifatuha",[1184])
Sedangkan
Imam Ahmad meriwayatkan adanya tambahan dengan sanad hasan:Labbaika ilahul
haq (Ditakhrij oleh Imam Ahmad).
Membaca
talbiyah umrah berhenti ketika mengerjakan Thawaf, dan talbiyah haji berhenti
ketika melempar Jumrah Aqabah pada hari raya. Karena diriwayatkan oleh
At-Tirmidzi dari hadits ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dalam riwayat yang
marfu', bahwa beliau menghentikan talbiyah dalam umrah ketika menyalami Hajar
Aswad. {Ditakhrij oleh Abu Dawud dalam kitab Al-Manasik,
bab "Mata Yaqtha'u Al-Mu'tamir At-Talbiyah",[1817]; dan At-Tirmidzi
dalam kitab Al-Hajj, bab "Maa jaa'a Mataa Tuqtha'u At-Talbiyah fi
Al-'Umrah",[1919]}
Dishahihkan oleh At-Tirmidzi tetapi di
dalamnya ada Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laili yang didha'ifkan oleh kebanyakan
para perawi.
Dari
ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma bahwa Usamah membonceng Nabi Shallallahu Alaihi
wa Sallam dari Arafah menuju Muzdalifah, kemudian membonceng Al-Fadhi dari
Muzdalifah hingga Mina, keduanya berkata, "Beliau tetap membaca Talbiyah
hingga melempar Jumrah Aqabah." {Ditakhrij oleh Al-Bukhori dalam
kitab Al-Hajj, bab "Ar-Rukub wa At-Taraduf fi Al-Hajj",[1543]}
Keduanya mentakhrij dalam Shahihain.
Menurut
imam Malik bacaan Talbiyah umrah dihentikan ketika tempat di Masjidil Haram.
Ada pula yang berpendapat jika telah sampai di Ka'bah atau melihatnya.
Makna
kata "labbaik" adalah
melaksanakan ketaatan-Mu dan memenuhi panggilan-Mu. Lafalnya lafal mutsanna,
tetapi artinya banyak.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-Utsaimin, Fataawaa Arkaanil Islam, atau Tuntunan
Tanya-Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji: Fataawaa Arkaanil Islam, terj.
Muniril Abidin, M.Ag (Darul Falah, 2005), hlm. 550 - 551).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar