Pada
zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, pengajaran dan
pemerintahan Islam. Dari kota ini Islam menyebar ke seluruh jazirah Arabia lalu
ke seluruh dunia.
Selain
dikenal sebagai kota pusat perkembangan Islam. Madinah juga merupakan pusat
dari pendidikan Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Juga banyak ulama-ulama dan
Cendekiawan Islam yang muncul dari Madinah diantaranya adalah Imam Malik.
Tinjauan
Sejarah
Kota
Madinah pada masa sebelum perkembangan Islam dikenal dengan nama Yathsrib.
Dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW hijrah
dari Mekkah kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat perkembangan
Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana.
Selanjutnya
kota ini menjadi pusat penerus Nabi Muhammad yang dikenal dengan pusat
khalifah. Terdapat tiga Khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar,
Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.
Pada
masa Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena
terjadi gejolak politik akibat terbunuhnya khalifah Utsman oleh kaum
pemberontak. Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, maka
pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada
bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad.
Pada
masa Nabi Muhammad SAW, penduduk kota Madinah adalah orang yang beragama Islam
dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena penghianatan yang
dilakukan terhadap penduduk Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi
diusir keluar Madinah.
Kini
Madinah bersama kota suci Mekkah dibawah pelayanan pemerintah kerajaan Arab
Saudi yang merupakan pelayan kedua kota suci.
Berikut
ini kami nukilkan beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dalam
kitab Shahihnya dan ulama hadits lainnya mengenai kemuliaan kota Al Madinah Al
Munawwarah
Kesucian Kota Madinah
Anas
r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, "Madinah itu haram (tanah suci)
dari ini sampai ini, tidak boleh dipotong (ditebang) pohonnya, dan tidak boleh
dilakukan bid'ah di dalamnya. Barangsiapa yang membuat bid'ah (atau melindungi
orang yang berbuat bid'ah) di dalamnya, maka ia terkena laknat Allah, malaikat,
dan manusia seluruhnya."
Abu
Hurairah r.a. berkata, "Seandainya saya melihat biawak memakan rumput di
Madinah, niscaya saya tidak akan menghardiknya." Nabi saw. bersabda,
"Apa yang ada di antara dua batu hitam (tanda pembatas) Madinah itu
diharamkan lewat lisanku." (Dalam satu
riwayat: "Apa yang ada di antara dua batu hitam Madinah adalah
haram.") Abu Hurairah berkata, "Nabi mendatangi bani Haritsah, lalu
beliau bersabda, "Saya kira kalian wahai bani Haritsah, telah keluar dari
Tanah Haram." Kemudian beliau berpaling dan bersabda, "Namun, kalian
masih ada di Tanah Haram."
Keutamaan Madinah dan Bahwa
Madinah Itu Melenyapkan Manusia yang Buruk-Buruk
Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah bersabda,
'Saya diperintahkan pergi ke suatu desa yang memakan desa-desa yang lain,
mereka menyebutnya Yatsrib. Yaitu, Madinah, yang meniadakan manusia (yang
buruk) sebagaimana ubupan (embusan tukang besi) meniadakan kotoran besi."
Orang Yang Membenci Madinah
Abu Hurairah r.a. berkata, "Saya mendengar
Rasulullah bersabda, 'Mereka meninggalkan Madinah atas keadaannya yang terbaik.
Ia tidak didatangi selain oleh pencari rezeki (yang beliau maksudkan adalah
binatang buas dan burung). Akhir orang yang dikumpulkan adalah dua orang
penggembala dari (kabilah) Muzainah, yang mau ke Madinah. Keduanya berteriak
memanggil-manggil kambingnya. Kemudian mereka mendapatinya telah menjadi
binatang liar. Sehingga, setelah keduanya sampai di Tsaniyatul Wada', mereka
tersungkur pada kedua wajahnya.'"
Iman Akan Berhimpun ke
Madinah
Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "Sesungguhnya iman itu berkumpul ke Madinah sebagaimana ular
berkumpul di lubangnya."
Dosa Orang yang Bermaksud Berbuat Buruk terhadap Para
Penghuni Kota Madinah
Sa'ad r.a. berkata, "Saya mendengar Nabi
bersabda, 'Tidaklah seseorang membuat tipu daya terhadap penghuni Madinah melainkan
ia akan hancur sebagaimana hancurnya garam dalam air.'"
Benteng-Benteng Kota
Madinah
Usamah r.a. berkata, "Nabi naik ke salah satu
benteng Madinah lalu beliau bersabda, 'Apakah kalian melihat apa yang aku
lihat? (Mereka menjawab, 'Tidak.' Beliau bersabda 8/89) 'Sesungguhnya aku
melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di sela-sela rumah-rumah kamu seperti
tempat tempat jatuhnya tetesan air hujan.'"
Dajjal Tidak Bisa Memasuki
Kota Madinah
Abu Bakrah mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda,
"Tidaklah masuk kota Madinah ketakutan terhadap Masih ad-DaJjal, pada hari
itu Madinah mempunyai tujuh buah pintu gerbang, di atas setiap pintu ada dua
malaikat."
Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah bersabda,
'Pada pintu-pintu kota Madinah ada malaikat yang menyebabkan tha'un 'wabah' dan
Dajjal tidak memasukinya.'"
Anas bin Malik r.a. mengatakan bahwa Nabi saw
bersabda, "Tidak ada suatu negeri kecuali akan dimasuki oleh Dajal selain
kota Mekah dan Madinah yang setiap pintu gerbangnya ada malaikat-malaikat yang
berbaris menjaganya, (maka Dajjal dan wabah tha'un tidak akan dapat
mendekatinya insya Allah , dan dalam satu riwayat: Dajjal datang sehingga turun
di sudut kota Madinah . Kemudian Madinah menggoncang penghuninya tiga kali.
Sehingga, Allah mengeluarkan seluruh orang kafir dan munafik."
Abu Sa'id al Khudri r.a. berkata, "Rasulullah
menceritakan kepada kami sebuah cerita panjang tentang Dajjal. Beliau menceritakan
Dajjal itu kepada kami dengan bersabda, 'Dajjal itu akan datang dan ia
diharamkan masuk pintu Madinah. Lalu, ia singgah di sebagian kota Madinah yang
gersang (dalam satu riwayat: di dekat Madinah).
Pada saat itu keluarlah seorang laki-laki yang
merupakan sebaik-baik manusia atau dari golongan manusia yang terbaik. Ia
berkata, 'Saya bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang Rasulullah telah
menceritakan kepada kami tentang kamu.' Lalu Dajjal berkata, 'Bagaimana
pendapatmu, jika aku matikan orang ini kemudian aku hidupkan lagi, apakah kamu
masih meragukan terhadap persoalan itu?' Mereka menjawab, 'Tidak.' Kemudian ia
menghidupkan lalu mematikannya. Ketika menghidupkannya, ia berkata, 'Demi
Allah, saya tidak pernah dapat melihat engkau yang lebih jelas daripada yang
aku lihat hari ini.' Lalu, Dajal berkata, 'Saya bunuh dia.' (Dalam satu
riwayat: Lalu Dajjal hendak membunuhnya). Namun, ia tidak diberi kekuasaan
terhadapnya."
Madinah Itu Dapat
Melenyapkan Apa-Apa yang Buruk
Zaid bin Tsabit r.a. berkata, Nabi bersabda,
'Sesungguhnya kota Madinah itu adalah (negeri yang bagus), ia mengeluarkan
orang-orang (dalam satu riwayat: dosa-dosa, dan dalam riwayat lain: kotoran
yakni manusia-manusia kotor), sebagaimana halnya api membersihkan karat besi
(dalam satu riwayat: karat perak)."
Raudhah (Taman)
Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda,
"Di antara rumahku dengan mimbarku terletak sebuah raudhah (taman) dari
taman-taman surga. Mimbarku itu ada di atas telagaku."
Secara bahasa "raudhah" berarti kebun atau
taman. Sedangkan yang dimaksud Raudhah di sini adalah suatu tempat yang berada
di antara mimbar dan makam Muhammad SAW. Tempat ini selalu digunakan oleh Nabi
SAW untuk melakukan shalat sampai akhir hayat beliau. Nabi SAW bersabda :
"Dari Abi Sa'id al-Khurdri ia berkata,
"Rasulullah SAW bersabda, "Tempat di antara kubur dan mimbarku ini
adalah Raudhah (kebun) di antara beberapa kebun surga". (Musnad Ahmad bin
Hanbal)
Karena tempat ini sangat istimewa, maka seorang di
sunnahkan untuk selalu beribadah dan shalat di Raudhah Nabi SAW ini.
Disebutkan, seorang muslim yang sedang berziarah ke Madinah, selama dia berada
di Madinah, seyogyanya selalu melaksanakan shalat lima waktu di masjid Nabi SAW
dan berniat i'tikaf setiap dia memasuki masjid Nabi SAW.
Dia juga dianjurkan untuk mendatangi Raudhah guna
memperbanyak shalat dan do'a di sana karena ada hadits yang diriwayatkan oleh
imam Bukhari dan Muslim dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda,
"Tempat yang diantara kuburku dan mimbarku ini adalah Raudhah (kebun)
diantara beberapa kebun surga". Seseoarang juga dianjurkan untuk berdo'a
di depan mimbar Nabi SAW. Sesuai dengan sabda Nabi SAW, "Mimbarku ini
berada di atas telagaku." (al-Hajj wa al-'Umrah Fiqhuh wa Asraruh, 237)
Dengan redaksi yang berbeda, al-Imam ar-Rabbani Yahya
bin Syarf al-Nawawi dalam kitabnya Kitab al-Idhah fi Manasik al-Hajj
menjelaskan, dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, dari
Rasulullah SAW bersabda, "Mimbarku ini berada di atas telagaku". Imam
al-Khathabi berkata, "Maksud hadist di atas adalah bahwa 'orang yang
selalu istiqamah melaksanakan ibadah di depan mimbarku, maka kelak di hari
kiamat, ia akan minum air dari telagaku' ". (al-Idhah fi Manasik al-Hajj
wal 'Umrah, 456)
Keistimewaan
Gunung Uhud
Gunung Uhud mencintai Rasulullah SAW dan begitu juga
sebaliknya.
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya Uhud adalah satu gunung yang mencintai kami dan kami juga
mencintainya." (Disetujui Al-Bukhari dan Muslim)
Gunung Uhud berguncang ketika Rasulullah SAW beserta
para sahabat beliau ketika berdiri di atasnya
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah mendaki gunung
Uhud bersama dengan Abu Bakar r.a, Umar r.a dan Ustman r.a. Ketika itu gunung
Uhud berguncang. Kemudian Rasulullah SAW menghentakkan kakinya dan bersabda :
"Diamlah kamu wahai Uhud, karena sesungguhnya
berada di atas kamu adalah seorang Nabi, seorang Siddiq dan dua orang
syahid" (Diriwayatkan oleh Bukhari)
Gunung Uhud adalah salah
satu dari gunung-gunung di Surga.
Keutamaan
Pemakaman Al-Baqi'
Area pemakaman Al-Baqi' adalah suatu area pemakaman
para sahabat Nabi, Tabi'in, Tabi'ut tabi'in, dan para ulama serta orang saleh
sesudahnya. Sering Nabi mengunjunginya pada waktu malam dan berdoa dan memohon
ampunan untuk mereka yang dikebumikan di pemakaman ini
- Diantara doa beliau yang diajarkan kepada kita untuk
Ahli al-Baqi' :
"Kesejahteraan atas kamu wahai penghuni-penghuni
Makam dari kalangan mukminin dan muslimin. Allah merahmati mereka yang
terdahulu dan kemudian dari kalangan kami dan sesungguhnya kami dengan izin
Allah akan mengikuti kamu"
"Kesejahteraan atas kamu tempat tinggal
orang-orang yang beriman, dan telah datang pada kamu barang apa yang telah
dijanjikan untukmu, kamu ditangguhkan hingga hari esok dan dengan izin Allah
kami akan mengikuti kamu, wahai Allah, ampunilah penghuni-penghuni Baqi'
Al-Gharqod"
- Jenazah yang dimakamkan di Baqi' akan dibangkitkan
pertama di Padang Mahsyar
- 70.000 dari penghuni Baqi' dibangkitkan dan masuk
Surga tanpa hisab
Kota Madinah
memiliki sejumlah Keutamaan dan Kemuliaan :
-Tempat yang diprioritaskan penyebutan namanya dalam
Al-qur'an.
-Yang menjadikan Madinah sebagai tanah haram ( suci )
adalah Rasulullah SAW
-Pengharaman pemburuan dan buruan di Madinah.
-Larangan memotong pohon-pohon, mencabutnya dan
memungut barang yang tercecer.
-Pengharaman mengangkat senjata dan berperang di
dalamnya.
-Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat hijrah
Rasulullah SAW.
-Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat disemayamkannya
jasad Rasulullah SAW.
-Madinah dibersihkan dari Syirik.
-Iman akan kembali ke Madinah.
-Keberkahan di Madinah dilipatgandakan.
-Dajjal tidak boleh memasuki Madinah.
-Madinah tidak akan dimasuki oleh wabah Ta'un.
- Anjuran untuk tinggal dan meninggal disana
- Tanahnya sebagai syifa’ (penyembuh)
- Para Malaikat menjaga Madinah sampai hari Kiamat.
- Madinah bermandikan cahaya pada saat kedatangan
Rasulullah.
- Beribadah di Masjid nabawi dilipatgandakan pahalanya
seribu kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar